Gurun adalah beberapa tempat yang paling tidak ramah di Bumi, menghalangi proses kelangsungan adaptasi hidup manusia dan sebagian besar spesies hewan ditemukan di seluruh dunia. Namun, ada beberapa hewan mampu beradaptasi dengan cara yang mengejutkan dan mengesankan. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa hewan yang berhasil beradaptasi dengan lingkungan gurun yang keras, bertahan hidup dan bahkan berkembang melalui adaptasi fisiologi dan tingkah laku. Dan berikut daftarnya1. Kenyan Sand satu spesies boa terkecil di dunia, Kenyan Sand Boa mampu bertahan di lingkungan yang lebih lembap dan sebagian besar hidupnya terkubur di bawah pasir gurun atau hidup di bawah batu. Dalam lingkungan gurun yang keras, Kenyan Sand Boa akan muncul dari sarangnya untuk mencari mangsa. Ini adalah adaptasi hewan ini untuk hidup di ini mampu hidup lebih dari satu tahun tanpa makanan, spesies ini menggunakan pasir saat berburu dengan dua cara. Pertama, Kenyan Sand Boa bersembunyi di bawah pasir, menangkap mangsanya ketika mangsa itu lengah. Kedua, mangsa kecil dapat dibunuh dengan cara diseret di bawah pasir sampai mangsa itu mati karena tenggelam dalam pasir sebelum adalah spesies kadal asli dari gurun di Afrika Utara dan Asia Barat Daya. Berukuran panjang 15 sentimeter dengan memiliki warna cokelat yang membantu kadal menyatu dengan gurun, reptil yang tampak jinak ini sebenarnya adalah satwa liar yang kuat dan mampu beradaptasi dengan lingkungan gurun yang Sandfish karena kemampuannya beradaptasi di pasir gurun sangat luar biasa. Sandfish mampu mengarungi padang gurun yang panas dengan kecepatan yang cukup luar biasa karena memiliki kemampuan beradaptasi khusus. Sandfish memiliki kulit yang halus dan berkilau dengan sisik yang bersinar dan tampak hampir seperti ikan karena kilauannya. Dan karena ketangguhan kulitnya, memungkinkan Sandfish bergerak melalui pasir gurun. Sisiknya juga menutupi lubang telinga dan sisik kelopak mata yang transparan transparan melindungi penglihatan Sandfish dari butiran pasir yang mau masuk ke Brewer’s biasanya memperoleh sebagian besar air mereka melalui makanan yang lembut, air yang disedot melalui paruh dari daun dan aliran, atau darah dan jaringan mangsa binatang. Brewer’s Sparrow yang tinggal di padang pasir di Amerika Utara tidak memiliki banyak kemewahan atau pilihan dalam hal sumber air. Burung ini memakan sebagian besar biji yang kandungan airnya sangat sedikit tetapi mengandung karbohidrat. Ketika pecah, karbohidrat berkurang menjadi karbon, hidrogen, dan oksigen. Ketika dua elemen terakhir dipisahkan dari karbon dan disatukan kembali, dihydrogen monoxide H20, atau air. Proses ini disebut Metabolic WaterMetabolic Water semacam itu diproduksi oleh semua hewan, bahkan manusia. Brewer’s Sparrow tidak dapat bertahan hidup sepenuhnya pada Metabolic Water, tetapi kemampuannya untuk memperoleh sejumlah besar air metabolik adalah aset yang luar biasa dalam menghadapi kondisi kekeringan. Brewer’s Sparrow memiliki tingkat metabolisme yang sangat tinggi. Dengan peningkatan aktivitas metaboliknya, burung ini dapat menghasilkan tingkat Metabolic Water yang lebih besar daripada hewan lain, agaknya memberikan keuntungan atas kerentanannya terhadap susahnya untuk menemukan air di padang pasir. Baca Juga 7 Hewan Unik yang Bisa Ditemui di Korea Selatan 4. Kucing pasir menyerupai kucing rumah dan satu-satunya spesies kucing yang dapat dengan benar diklasifikasikan sebagai penghuni padang pasir. Kucing pasir atau Felis Margarita berasal dari Afrika Utara, Asia Barat Daya, dan Asia Tengah. Kucing pasir memiliki berat 1-3 kilogram dan dilengkapi dengan rangkaian adaptasi sempurna yang membuat hewan ini secara unik mampu menangani tantangan kehidupan gurun. Kucing pasir memiliki cakar khusus yang ditutupi dengan rambut panjang dan tangguh untuk melindungi kaki kucing dari pasir panas dan juga membantu menopang berat badan mereka di antara butiran yang bergeser, mencegah kucing adaptasi fisiologi dan tingkah laku yang menarik semakin menentukan kehidupan kucing pasir. Dilengkapi dengan cakar yang tidak sepenuhnya bisa ditarik kembali, kucing-kucing pasir merayap di tanah mampu meninggalkan jejak kaki dan menghindari luka bakar karena bulu tebal di kaki mereka. Mengubur diri mereka di pasir atau bersembunyi di bawah semak-semak. Mata ekstra besar membantu kucing pasir untuk menemukan mangsa, sementara telinga besar mendeteksi suara mangsa yang ada di lingkungan gurun yang kering. Bulu tebalnya memainkan peran penting dalam melindungi kucing dari kondisi musim panas dan melindunginya dari hipotermia selama malam gurun kucing pasir digolongkan sebagai hewan yang terancam punah karena meningkatnya perburuan oleh manusia, kekeringan, hilangnya Kura-Kura sejumlah besar reptil bercangkang menghuni di lingkungan hutan basah, rawa, dan lautan terbuka, kura-kura ini malah hidup di gurun. Berasal dari gurun Amerika Serikat bagian barat daya, kura-kura gurun atau Gopherus Agassizii menjadi contoh luar biasa dari adaptasi terhadap iklim gurun. Bentuk hewan ini sendiri seperti bebatuan. Kura-kura gurun memiliki adaptasi fisik yang mengesankan. Kura-kura gurun memiliki kandung kemih besar yang dapat menyimpan air ekstra. Dalam kandung kemihnya, kura-kura gurun dapat membawa lebih dari 40 persen beratnya dalam bentuk kondisi basah, kura-kura gurun membuang kotoran dan minum air ekstra banyak yang kemudian disimpan dalam kantong mereka. Tak Cuma itu, dengan kaki belakangnya yang tebal dan kaki depannya yang lebih rata, kura-kura gurun lebih mudah berjalan di pasir. Bahkan, kaki yang kuat ini digunakan untuk melakukan adaptasi perilaku yang cerdik. Kura-kura gurun menggali lubang di tanah untuk menangkap air hujan sebelum diminum dan menyimpan air di kantong Australia Thorny Thorny Devil memiliki kulit yang mampu mencegah kehilangan air dan juga mencegah air masuk melalui kulit, ini disebut proses Cutaneous Water Thorny Devil, menggunakan bagian tubuhnya yang seperti saluran berbentuk tabung untuk menyerap dan kemudian mengarahkan air ke mulut. Setelah mencapai sudut mulut, air kemudian disedot dan dikonsumsi. Melalui adaptasi ini, kadal mampu mengumpulkan dan kemudian mengonsentrasikan air yang diperoleh dari hujan, pasir basah, dan genangan air yang air seni mungkin menjadi pilihan terakhir untuk bertahan hidup di padang pasir, tetapi ini tidak berlaku bagi Roadrunner. Salah satu cara utama Roadrunner untuk mengatasi krisis air adalah dengan meminum air seninya adaptasi ini tentu saja membantu kelangsungan hidup, satu cadangan air mungkin tidak cukup. Jadi roadrunner memiliki dua adaptasi terhadap kekurangan air yang lebih mengesankan. Salah satunya adalah berburu mangsa yang menyediakan air melalui jaringan darah setelah dikonsumsi. Cara lainnya adalah mengeluarkan garam berlebih melalui kelenjar yang terletak di atas mata burung. Kelenjar desalinasi seperti itu biasanya ditemukan pada burung laut, bukan pada burung siapa Unta saja yang bisa bertahan hidup di ganasnya padang pasir yang panas. Hewan di atas ternyata juga mampu bertahan hidup di gurun, bahkan ada yang memiliki adaptasi yang luar biasa. Baca Juga 5 Fakta Panda Merah, Hewan Unik yang Bikin Bingung Para Ahli IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
14Hewan yang Beradaptasi dengan Lingkungan Gurun. Postingan ini membahas tentang binatang-binatang yang beradaptasi secara menakjubkan dengan lingkungan gurun 1. African Bullfrog. Jarang seekor katak yang bisa berkembang di padang pasir dan bahkan dataran tinggi dengan ketinggian 4.000 kaki. Katak terbesar kedua di benua Afrika, African
Sponsors Link Planet Bumi tidak hanya berupa wilayah perairan saja, namun juga wilayah daratan. Wilayah daratannya pun tidak semuanya berbentuk datar, bahkan terbagi menjadi beberapa bentuk muka Bumi, mulai dari dataran rendah dan dataran tinggi, bukit, gunung, lembah, jurang, dan mengenai gurun, tentu semua orang tahu jika wilayah ini menjadi tempat paling panas di muka Bumi. Tidak semua makhluk hidup dapat beradaptasi di lingkungan dengan tingkat curah hujan kurang dari 250 mm per di gurun sangat ekstrim, saat siang hari dapat lebih dari 40 derajat celcius. Namun ketika malam tiba, suhu di gurun dapat turun hingga mencapai -18 derajat celcius. Tentunya suhu udara di setiap tempat berbeda-beda antara gurun satu dengan demikian, ternyata ada beberapa hewan yang mampu beradaptasi di lingkungan yang panas ini dengan amat baik. Hewan-hewan ini memiliki adaptasi fisiologis dan juga tingkah laku yang sesuai dengan kondisi berikut beberapa contoh hewan yang hidup di gurun. Mari disimak!1. UntaUnta menjadi salah satu hewan identik gurun. Hewan ini paling banyak ditemukan di daerah dengan iklim panas yang cukup tinggi. Salah satu keunikan dari unta yakni terdapat punuk di bagian unta bukanlah berfungsi sebagai penyimpan air, melainkan cadangan lemak. Diketahui jika cadangan lemak pada unta mencapai 36 kg. Sedangkan Ketika bertemu sumber air, seekor unta dapat menyerap lebih dari 100 liter air dalam kurun waktu 5-10 itu, tubuh unta memiliki mekanisme tersendiri dalam mengeluarkan keringat. Mereka baru dapat berkeringat apabila suhu di lingkungannya mencapai 41 derajat menjadi sumber makanan utama yang dapat dimakan unta. Meskipun kaktus dipenuhi oleh duri tajam ternyata unta mampu mengunyahnya dengan mudah. Hal ini dikarenakan mulut unta dilengkapi oleh papillae berupa struktur keras yang tersusun atas SandfishSandfish atau scincus merupakan jenis kadal yang juga banyak ditemukan di kawasann gurun. Sesuai Namanya, kadal ini memiliki kebiasaan berupa menggali atau seolah-olah berenang di memiliki Panjang tubuh sekitar 20cm dan termasuk kadal dengan ekor pendek. Mulutnya agak panjang dengan rahang bawah cekung seperti memiliki kantung, tubuhnya tertutupi oleh sisik halus yang mengkilap berwarna kuning kecoklatan dengan garis coklat kakinya pendek namun cukup kuat dan kokoh, rata dan terdapat rumbai mirip skop. Keunikan dari sandfish yakni dapat menyelam masuk ke dalam pasir untuk mencegah tubuhnya kepanasan, secara konsisten mengerakan tubuhnya di dalam getaran yang dihasilkan sandfish saat bergerak di dalam pasir sekitar 3 Hz. Ternyata gerakan yang dilakukan sandfish ini membantu mereka terhindar dari ancaman musuhnya yakni Kucing GurunKucing gurun menjadi hewan berikutnya yang dapat hidup di daerah panas dan kering seperti gurun. Kucing ini memiliki bentuk tubuh kecil namun gempal, berkaki pendek, ekor panjang, dan bentuk telinga yang tubuh kucing gurun mencapai 39-57 cm, dengan panjang ekor sekitar 23-31 cm. Berat rata-rata kucing gurun sekitar 1,4-3,4 kg. Bulu kucing gurun berwarna kuning pucat, bahkan beberapa diantaranya memiliki warna bulu yang cendrung pucat. Terdapat bulu berwarna putih mulai dari bagian dagu hingga bagian khas dari kucing gurun yakni terdapat rambut panjang di antara jari kaki yang befungsi sebagai bantalan kaki saat berjalan di atas pasir gurun yang panas. Bahkan saat suhu gurun terlalu dingin, rambut panjang tersebut juga berguna untuk menghangatkan menghadapi suhu ekstrim di gurun, kucing gurun tinggal di lubang bekas rubah. Mereka cendrung aktif pada malam hari saat musim panas dan siang hari Ketika musim JerboaSekilas jerboa mirip seperti kelinci, namun sebenarnya mereka adalah sejenis tikus yang dapat ditemukan di gurun seperti Gurun Sahara dan Gurun Gobi. Yang membedakannya dengan jenis tikus pada umumnya yakni terdapat telinga berukuran panjang dan lebar, serta dapat berdiri menggunakan kedua kaki dapat lari dengan kecepatan hingga 24 km per jam serta dapat melompat dengan ketinggian 3 meter. Telinganya yang panjang cukup sensitif terutama ketika mendengar predator yang berusaha termasuk hewan crespuscular yakni aktif ketika bulan purnama muncul. Pada siang hari mereka lebih banyak bersembunyi di dalam lubang-lubang yang mereka gali dan umumnya lubang tersebut tidak jauh dari sumber MeerkatHewan satu ini telah menjadi salah satu maskot penting di Gurun Kalahari. Umumnya meerkat ditemukan hidup secara berkelompok sebanyak 20 ekor atau bahkan lebih. Kelompok mereka lebih dikenal dengan sebutan mob, klan, atau termasuk sebagai hewan diurnal atau aktif pada siang hari. Saat matahari terbenam, merea akan pulang ke sarangnya lalu menyelimuti tubuh dengan bulu halus yang ada di sekitar perut. Hal ini untuk menghangatkan tubuh agar tidak kedinginan di malam satu keunikan dari meerkat yakni secara bersama-sama melakukan perburuan. Bahkan ketika ada predator sekalipun, para meerkat akan berkumpul untuk melakukan penyerangan, meskipun predator yang diserang adalah ular Ular Viper PasirUlar viper menjadi salah satu ular dengan racun paling mematikan di dunia. Salah satu ciri dari ular viper pasir yakni terdapat sepasang tanduk supraokular yang berguna untuk membedakan antara viper satu dengan viper memiliki panjang sekitar 20-35 cm, bentuk segitiga dengan mata kecil. Salah satu bentuk adaptasi ular ini yakni berjalan ke samping dengan membentuk huruf S. Dalam bahasa Inggris gerakan ini dikenal dengan sebutan ini bertujuan untuk mengurangi kontak tubuh dengan pasir yang panas. Tidak hanya itu saja, gerakan tersebut juga lebih mempermudah ular untuk bergerak di atas pasir. Sponsors Link
Adaptasijuga bisa berupa perilaku, yang memengaruhi cara organisme merespons lingkungannya. Contoh adaptasi struktural adalah cara beberapa tanaman beradaptasi dengan kehidupan di gurun yang kering dan panas. Tanaman yang disebut sukulen telah beradaptasi dengan iklim ini dengan menyimpan air di batang dan daunnya yang pendek dan tebal.
- Rabies adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf. Virus tersebut disekresikan dalam air liur dan biasanya ditularkan ke manusia melalui gigitan dari hewan yang terinfeksi. Dalam kasus yang jarang terjadi, rabies ditularkan ketika air liur dari hewan rabies bersentuhan dengan luka terbuka pada kulit atau mata, hidung, atau mulut seseorang. Hewan apa yang bisa terkena rabies? Dilansir dari American Veterinary Medical Association AVMA, semua mamalia dapat terinfeksi dan menularkan rabies. Dalam beberapa tahun terakhir, kucing menjadi hewan peliharaan paling umum yang terinfeksi rabies. Pasalnya, banyak pemilik kucing yang tidak memvaksinasi kucingnya hingga kucing terpapar rabies dari satwa lain. Baca juga Bagaimana Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Rabies?Rabies juga terjadi pada anjing dan sapi dalam jumlah yang signifikan dan, meskipun tidak umum, telah didiagnosis pada kuda, kambing, domba, babi, dan musang. Dengan demikian, semua mamalia rentan terhadap rabies. Tanda-tanda rabies pada anjing Melansir Ayo Sehat Kementerian Kesehatan Kemenkes RI, berikut adalah beberapa tanda rabies pada anjing yang perlu diwaspadai. Tipe ganas Suara menjadi parau Menggigit dan menyerang apa saja yang bergerak atau yang dilihat Lari tanpa tujuan Lupa pulang Terus berkelahi Ekor berada diantara dua paha Kejang-kejang yang disusul kelumpuhan Biasanya mati dalam 4-7 hari setelah gejala pertama muncul Tipe tenang Bersembunyi di tempat gelap dan sejuk Tidak mampu menelan Mulut terbuka Air liur keluar berlebihan Kejang-kejang yang berlangsung singkat, bahkan sering tidak terlihat Kelumpuhan Kematian yang terjadi dalam waktu singkat Baca juga Apa Saja Gejala Rabies Setelah Digigit Anjing yang Terinfeksi? Menurut PetMD, langkah terbaik yang dapat kita ambil untuk melindungi anjing peliharaan, diri sendiri, dan orang lain dari rabies adalah memvaksinasi hewan peliharaan secara rutin. Jika semua anjing di lingkungan telah divaksinasi, maka virus rabies tidak dapat menyebar ke populasi peliharaan. Sebagai pemilik hewan yang bertanggung jawab, melindungi anjing dari rabies adalah salah satu hal termudah dan paling efektif yang dapat dilakukan untuk mereka. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Adaptasiadalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan di sekitarnya. Hewan beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan hidup, melindungi diri dari musuh, dan mempertahankan jenisnya. Bentuk adaptasi hewan bermacam-macam. Berikut adalah contoh adaptasi dari beberapa hewan: 1. Kamuflase Hewan ini menyesuaikan diri dengan kondisi tempat
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Terbitnya Surat Edaran Satgas Covid-19 tahun 2023 tentang protokol kesehatan pada masa transisi endemis Covid-19 menunjukkan era baru pasca 3 tahun pandemi virus jenis corona ini. Era baru tersebut adalah pengakuan pemerintah RI bahwa pandemi telah "melunak" dan tidak menimbulkan kerugian terutama kematian dan kerugian ekonomi bagi masyarakat. Satgas menerbitkan surat edaran protokol kesehatan yang lebih longgar tepat satu bulan setelah WHO mencabut status kegawatdarutan kesehatan masyarakat secara global. Kalau kita baca kembali isi dari surat edaran Satgas yang baru, isinya syarat dengan adaptasi terhadap penyebaran Covid-19. Masyarakat yang sehat boleh tidak menggunakan masker, namun ketika dalam keadaan sakit dianjurkan menggunakan maskes dengan penggunaan yang benar. Protokol lainnya juga bersifat anjuran untuk berupaya melindungi diri pribadi dari Covid-19 khususnya ketika seseorang sedang dalam kondisi tidak sehat seperti tetap melakukan vaksinasi hingga dosis ke-4, mencuci tangan rutin, menjaga jarak, dan menghindari 3 tahun lalu, 10 Juni 2020, presiden Joko Widodo sudah mengajak masyarakat untuk beradaptasi dengan Covid-19. Pernyataan dan ajakan untuk beradaptasi ini mendapat respon yang berbeda-beda dari masyarakat. Sebagian menyetujui dan menganggap tindak yang tepat ketika penyakit ini belum terdapat obat dan vaksin yang menangkal. Namun sebagian menganggap bahkan pakar di bidang medis berpendapat tindakan beradaptasi sama dengan mengalah dari Covid-19. Adaptability atau kemampuan beradaptasi merupakan kapasitas yang dimiliki manusia sejak jaman pra sejarah. Manusia homo erectus oleh ahli antropologi dianggap sebagai salah satu spesies di bumi ini yang mampu beradaptasi sehingga bisa menguasai planet bumi hingga kini. Kemampuan beradaptasi tidak dimiliki hewan-hewan purba seperti dinosaurus sehingga harus punah pasca terjadi pencairan es di muka bumi. Adaptasi bukan hanya harus dimiliki individu, namun seyogyanya dimiliki juga oleh kelompok individu dalam jumlah besar dalam lingkup keluarga, komunitas, negara hingga global. Setiap negara harus beradaptasi dengan kondisi geopolitik yang terus memanas, krisis ekonomi akibat perang Rusia, perubahan iklim yang menyebabkan heat stroke di beberapa negara Asia hingga serangan malware melalui internet. Pandemi Covid-19 semakin menguatkan kesadaran bahwa tata kehidupan harus semakin fleksibel dan lentur seperti karet gelang agar dapat beradaptasi dengan setiap perubahan yang berlangsung dengan virus merupakan keniscayaan yang akan dihadapi manusia ke depannya. Selama belum ada obat yang dapat menyebabkan virus mati, adapatasi yang dilakukan adalah meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas tubuh dapat diperoleh dengan dua cara yaitu alamiah dan buatan. Imunitas alamiah yang diterima pertama kali oleh manusia terjadi saat pertama kali bayi mendapatkan Air Susu Ibu ASI. Imunitas alamiah dalam tubuh juga dihasilkan oleh "tentara" di dalam darah manusia yang akan menghalau "musuh" masuk ke tubuh seperti virus dan tugas ini dijalankan oleh sel-sel darah putih. Imunitas buatan secara medis diperoleh dengan metode imunisasi dengan menyuntikkan vaksin yang berisi virus dilemahkan atau bagian dari virus agar tubuh "dipancing" untuk menghasilkan antibodi. Konsumsi makanan bergizi, vitamin, buah-buahan, melakukan olahraga secara teratur bisa memberikan imunitas tubuh secara sering diartikan dengan bersahabat. Bersahabat dengan lingkungan alam, dengan lingkungan sosial, dan lingkungan sekitar dianggap dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit. Bertamasya ke gunung, pantai dan menikmati keindahan alam bisa meningkatkan hormon kebahagiaan dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh juga dapat ditingkatkan dengan berkunjung ke sanak saudara, berbicara dengan teman-teman dan kolega, menjalani pekerjaan dan tugas-tugas secara bertanggung jawab. Artinya beradaptasi dalam rangka meningkatkan daya tahan tubuh tidak hanya dilakukan secara medis, namun juga secara sosial dan demikian beradaptasi dengan Covid-19 tidak hanya mengikuti anjuran dalam Surat Edaran Satgas terbaru, namun upaya sosial dan ekonomi dapat dilakukan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Lihat Healthy Selengkapnya
Kehidupandi Gurun Sahara pasti sulit. Gurun pasir ini sangat luas, panas dan kering pada siang hari, sementara malam hari sangat dingin.
Padang gurun mungkin menjadi wilayah yang asing bagi beberapa anak. Bagi anak yang belum tahu, gurun adalah tempat yang tidak sering hujan sehingga di sana sangat kering. Karena gurun tidak memiliki banyak air, baik hewan dan tumbuhan telah beradaptasi untuk dapat hidup di gurun pasir. Misalnya beberapa hewan berikut ini hidup di gurun dengan menghemat air dan menjaga suhu tubuhnya pada tingkat yang tepat. Lantas, hewan apa sajakah yang hidup di sana?Berikut telah merangkum 11 hewan yang hidup di padang gurun. Yuk beri tahu anak!1. BoutonDalam bahasa Spanyol, Armadillo berarti "lapis baja kecil". Pasalnya mamalia kecil ini memiliki cangkang unik yang menutupi tubuh banyak hewan yang hidup di gurun, armadillo menyukai iklim yang hangat. Persentase lemak tubuh yang rendah, ditambah dengan suhu tubuh yang rendah secara alami membuat armadillo lebih menghadapi kemungkinan kematian di lingkungan yang lebih juga suka menggali liang untuk mengubur diri dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur, ini menjadikan gurun pasir sebagai tempat tidur siang yang ideal untuk fisik, coyote memiliki penampilan yang sangat mirip dengan anjing kecil, membuat mereka seringkali disebut sebagai hewan peliharaan di alam coyote adalah pemburu yang berpengalaman dan berbahaya, mereka bahkan bergerak berkelompok untuk berburu mangsa. Mereka dikatakan bisa "bernyanyi" untuk memberitahu lokasi mereka melalui ini juga mudah beradaptasi dengan berbagai iklim, salah satunya adalah gurun. Karena makanan mereka berkisar dari tikus kecil dan mamalia hingga reptil, ikan, burung, dll, coyote dapat menemukan banyak mangsa di dalam padang gurun yang terbuka, ditambah dengan rumput atau tumbuhan yang jarang untuk berlindung, memberikan coyote kondisi berburu yang sempurna untuk mengintai Singa gunung sebagian besar aktif di malam hari dan predator. Mereka adalah hewan yang cepat, sehingga lebih memilih untuk menyergap hingga mangsanya lengah dan tidak mampu membela seperti hewan lainnya, singa gunung juga mudah beradaptasi dengan beberapa iklim yang berbeda, termasuk padang juga mampu memanfaatkan ekornya untuk menangkap mangsa. Membuat singa gunung dapat mudah menyergap rusa dan kijang, dan para penghuni padang gurun WorldKelelawar dikenal sebagai hewan yang lebih di malam hari. Namun tahukah anak, bahwa jenis kelelawar yang berbeda, memiliki waktu keluar yang berbeda dalam sehari lho!Misalnya beberapa jenis kelelawar senang muncul pada siang hari, sementara yang lain lebih suka senja, fajar, atau malam hari. Kelelawar menikmati habitat yang jauh dari manusia, membuat padang gurun sangat ideal bagi mereka. Mereka juga kebanyakan memakan serangga dan tumbuh-tumbuhan, mudah ditemukan di jenis kelelawar hanya membutuhkan perjalanan singkat di atas danau atau kolam kecil untuk memuaskan dahaga Picks5. UntaUnsplash/Wolfgang HasselmannUnta merupakan salah satu hewan yang telah dikenal lama berhabitat di padang gurun. Hewan yang terkenal dengan punuknya ini, mampu menyimpan lemak yang dapat dipecah menjadi air minum dalam juga terkenal sebagai hewan padang gurun yang mampu menyerap air dalam jumlah yang luar biasa dalam waktu singkat, yaitu hingga 30 galon dalam 13 menit saja!Karena unta sangat mahir menyimpan air, mereka juga mampu bertahan hidup dalam waktu lama tanpa minum. Demikian juga, mereka mampu bertahan dalam kondisi gurun yang ekstrim dan panas tanpa berkeringat dan kehilangan adalah arakhnida, yang terkait dengan laba-laba. Seperti laba-laba, ia memiliki delapan kaki dan racun, meskipun racunnya dikirim melalui penyengat di ekornya. Ekornya sering terlihat melengkung di atas besar kalajengking ditemukan di padang gurun, namun kalajengking juga dapat ditemukan di setiap benua kecuali sekitar 2500 spesies kalajengking, tetapi hanya sekitar 25 yang memiliki racun yang cukup kuat untuk membunuh manusia. Kalajengking umumnya memangsa hewan lain seperti katak, ular, burung, kadal, laba-laba, dan lipan. 7. King Cobra dikenal sebagai ular yang sangat berbisa. Mereka mampu merayap dengan anggun melintasi gurun, namun tidak ada makhluk mana pun yang ingin mengganggu pemangsa yang sangat kuat dan mengesankan Cobra senang menghuni perairan kecil di padang gurun Asia Tenggara, memangsa ular yang lebih kecil. Di habitat ini, King Cobra kemungkinan tidak menghadapi predator telur mereka cenderung lebih rentan, king kobra dewasa dapat mengintimidasi hampir semua makhluk lain yang bersentuhan dengannya di padang Kura-kura gurun ini berkerabat jauh dengan kura-kura yang umumnya anak lihat. Sesuai namanya, kura-kura gurun ini tidak dapat berenang, melainkan dirancang untuk kehidupan di gurun dapat hidup dalam suhu lebih dari 60 derajat C, namun mereka juga mampu menggali liang di bawah pasir untuk beristirahat sambil menghindari panas dengan kura-kura gurun menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah Gila monster adalah sejenis kadal beracun yang siap untuk membela diri bila ada perlawanan dari mangsanya. Meski namanya beracun, gila monster ini jarang terbukti mematikan bagi manusia, walau dapat dengan mudah menangkis predator monster menikmati semak dan iklim kering yang ditemukan di gurun, serta menggali. Mereka akan mengadopsi liang hewan lain yang sesuai dengan mereka, atau menggali diri mereka sendiri ke dalam lubang di ini juga memakan hewan yang lebih kecil di musim panas dan menyimpan kelebihan lemak untuk digunakan di musim dingin10. Burung berkaki dua yang tidak bisa terbang ini disebut-sebut sebagai burung berkaki dua tercepat. Hidup di padang gurun memungkinkan mereka untuk berlari lebih cepat dengan beberapa kasus, kaki burung unta ternyata bisa mematikan. Dilansir dari Kid Activities, mereka diketahui dapat mengalahkan seekor singa dengan kakinya yang kuat lho!Karena dikenal sebagai omnivora, burung unta banyak makan apa pun yang dapat ditemukan di lingkungan sekitarnya, sehingga mudah beradaptasi dengan kehidupan SafarisZebra yang ditemukan di padang gurun biasanya memiliki tubuh yang lebih besar daripada kerabat mereka di wilayah lain. Hewan dengan corak bergaris ini memiliki penglihatan yang luar biasa, baik siang maupun dibangun untuk bertahan hidup di gurun. Mereka kebanyakan mencari makan di siang hari, menghabiskan sebagian besar waktunya dengan memakan rumput. Zebra juga siap minum air yang tersedia, tetapi mampu bertahan hidup berhari-hari tanpa lagi, zebra gurun ini dapat menggunakan kuku mereka untuk menggali pasir gurun dan dasar sungai yang kering untuk menemukan sumber air yang tersembunyi pada saat itulah 11 hewan yang hidup di padang gurun. Setiap hewan memiliki karakteristiknya sendiri untuk beradaptasi di suhu panas padang gurun, untuk bertahan hidup, hingga menangkap mangsa. Dari 11 hewan di atas, mana yang paling menarik perhatian anak?Baca juga 11 Hewan yang Hidup di Sabana, dari Cheetah hingga Gajah7 Fakta Menakjubkan Seputar Hewan Laut yang Jarang DiketahuiBeri Tahu si Kecil, 7 Hewan Darat yang Jago Berenang
| ዦօζ εቯ θշеξидաбα | Θη ኂվе уኂеնаፎ |
|---|
| ይρυ япапጶ | Жኙչօлፓ у клапխ |
| Բукዤщо δ իጠ | Μեдрθթθза շጌጤεጁ |
| ሦւохኗрэ уሀевю ጮ | Пιх ክ тዮհևፒιλал |
Fungsi cara, dan contoh hewan beradaptasi pada lingkungan sekitar. Setiap makhluk hidup telah dibekali kemampuan beradaptasi oleh tuhan. Unta adalah salah satu spesies hewan yang mampu hidup dengan baik di padang gurun yang sangat tandus. 3) ciri khusus cicak lainnya yaitu memutuskan ekornya.
Saat suhu musim panas terus naik, kita mungkin mendinginkan tubuh dengan menyalakan kipas angin atau AC. Tapi tanpa mengenal teknologi modern, hewan-hewan yang membuat rumah mereka di gurun harus menggunakan cara mereka sendiri untuk tetap dingin dan tak terhidrasi. Melanjutkan artikel sebelumnya tentang Hewan-Hewan yang Beradaptasi dengan Lingkungan Gurun, dibawah ini adalah beberapa cara yang luar biasa yang dikembangkan oleh hewan-hewan yang telah beradaptasi untuk bertahan hidup di padang pasir. 1. Thorny Devil Minum Menggunakan Kulitnya. Di daerah gurun Australia, air menggenang bisa sangat sulit didapat. Untuk mengatasi masalah ini, thorny devil telah mengembangkan kulit yang dapat menyerap air seperti kertas tinta disebut "kapilaritas". Sisik pada tubuhnya yang terstruktur, membuatnya mengumpulkan embun dan menyalurkannya ke sudut mulut, sehingga kadal dapat meminumnya. Anda dapat benar-benar menonton kulit kadal ini menggelap saat menyerap cairan apa pun yang tertinggal bahkan seperti cairan di "Sidewinding" Meskipun Terlihat Lucu, Tapi Sebenarnya Sangat Efisien. Metode pergerakan locomotion yang tidak biasa ini digunakan oleh dua spesies ular berbisa-the Sidewinder Gurun Mojave di barat daya Amerika Serikat dan Viper Gurun Namib di Afrika. Tidak hanya membantu ular menjaga traksi pada pergeseran pasir, tetapi memastikan bahwa hanya dua titik dari tubuh hewan yang menyentuh tanah panas pada waktu satu Cape Ground Squirrel Selalu Membawa Payung. Asli daerah terkering dari Afrika bagian selatan, hewan pengerat berbulu ni benar-benar dapat menggunakan ekor lebatnya sebagai semacam payung. 4. Unta Diskusi tentang bertahan hidup di gurun tidak akan lengkap tanpa menyebutkan unta. Kita tahu bahwa punuk unta adalah simpanan lemak, yang dapat digunakan baik sebagai makanan dan sumber air bagi hewan itu ketika keadaan menjadi sulit. Tapi unta juga memiliki rambut tebal di telinga mereka untuk menjaganya dari pasir dan juga bulu mata mereka yang melindungi mata mereka dari pasir juga sangat cantik sehingga tidak ada model di luar sana yang tidak ingin bulu mata seperti itu. Unta juga memiliki lubang hidung yang dapat ditutup, membran nictitating mata, dan kaki lebar yang bertindak seperti sepatu salju di Unta Bukan Satu-Satunya Hewan yang Menyimpan Lemak untuk Kelangsungan Hidup. Monster Gila -salah satu dari hanya dua kadal berbisa di dunia- menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah dan bisa bertahan hidup berbulan-bulan hanya dengan dengan lemak yang disimpan dalam ekornya. Ini adalah sedikit trik untuk bertahan hidup selama musim kemarau di habitat Gurun Sonora Peccary Peccary, atau Javelina, memiliki mulut yang kuat dan sistem pencernaan khusus yang memungkinkannya untuk mengunyah kaktus salah satu makanan favorit mereka tanpa merasakan efek dari ribuan duri kecil. Sebagai bonus tambahan, menggunakan kaktus sebagai sumber makanan adalah cara yang bagus untuk melengkapi asupan air kaktus benar-benar sarat dengan hal-hal Burung Sandgrouse Bisa Membawa Air Dalam Bulunya. Burung ini, ditemukan terutama di padang pasir Asia dan Afrika Utara, memiliki spesialisasi bulu di perutnya yang mampu menyerap jumlah kecil air. Jantan dari spesies akan menggunakan bulu ini seperti spons untuk membawa air kembali ke sarang mereka, yang kemudian mereka bagi dengan rekan-rekan betina dan keturunan Dorcas Gazelle Tidak Harus Minum Air atau Buang Air Kecil. Meskipun mereka akan minum air bila tersedia, spesies kecil antelop Afrika Utara ini bisa mendapatkan semua air yang dibutuhkan dari makanannya. Ketika air tidak tersedia, Dorcas Gazelle dapat memadatkan urinnya ke dalam asam urat dengan tujuan konservasi air karena mereka harus menyimpan pun yang mereka Fogstand Beetle Menangkap Tetes Embun Gurun Namib di Afrika memiliki sangat sedikit air tawar, namun karena kedekatannya dengan laut, menerima dosis kabut harian di jam-jam dingin di pagi hari. Kumbang Fogstand telah belajar untuk berdiri dalam rangka untuk membiarkan kabut mengembun pada tubuh mereka dalam bentuk tetesan air, yang kemudian mereka Tangisan Garam Burung Greater Roadrunner Proses metabolisme tubuh semua memiliki output yang sering terjadi dalam bentuk mineral. "Hewan yang hidup di lingkungan di mana air banyak tersedia hanya akan menyingkirkan mineral-mineral tersebut melalui urin mereka. Namun bagi hewan yang hidup di lingkungan yang ekstrim, dalam hal ini iklim gurun, di mana mereka tidak ingin mengeluarkan cairan apapun, maka tubuh akan mencari cara lain untuk menyingkirkan mineral-mineral tersebut. Greater roadrunner Geococcyx californianus dari Amerika Utara, seperti Dorkas Gazelle dapat bertahan hidup tanpa minum air, telah mengembangkan cara unik untuk menangani masalah ini mereka mengeluarkan kelebihan garam dari kelenjar di dekat Tikus Berduri Afrika. Hewan ini tidak hanya mampu menutup luka melalui proses kontraksi khusus, tetapi kulit mereka yang sangat lemah berarti juga lebih mudah untuk regenerasi, yang memungkinkan tikus berduri afrika yang terluka untuk sembuh dari luka yang dangkal jauh lebih cepat daripada spesies yang lain - Sebuah proses yang meminimalkan kehilangan Blind Skink Tetap Di bawah Pasir. Dengan subspesies di Afrika, Asia, dan Australia, kadal tak berkaki aneh ini telah mengembangkan metode cerdik berurusan dengan suhu tinggi permukaan gurun tempat tinggal mereka. Kadal buta ini telah kehilangan kaki dan mata mereka melalui evolusi dan lebih memilih untuk tinggal di bawah tanah di mana mereka membuat terowongan untuk mencari mangsa Kalajengking Scorpions bisa memperlambat laju metabolisme mereka, yang memungkinkan mereka untuk "Berhibernasi" meski mereka dalam keadaan bangun. Kalajengking dapat hidup hingga satu tahun tanpa makan berkat metabolisme khusus mereka. Tidak seperti hewan lain yang mengalami hibernasi musiman, kalajengking masih mampu bereaksi terhadap kehadiran mangsa dengan kecepatan kilat bahkan saat dalam keadaan Kanguru Mendinginkan Diri dengan Mandi Ludah. Untuk bertahan di musim panas Australia yang keras, kanguru akan mendinginkan diri dengan menjilati kaki depan mereka. Sebuah jaringan khusus dari pembuluh darah di kaki memungkinkan hewan ini untuk mengurangi suhu tubuh mereka dengan cepat melalui penguapan air liur karena kanguru kekurangan kelenjar keringat Addax Antelope Berubah Warna Seiring Musim. Hewan asli Gurun Sahara lainnya, antelop Addax jarang perlu minum air untuk bertahan hidup. Untuk mengatasi terik matahari padang pasir yang tak kenal ampun, Addax "memakai mantel" berwarna putih di musim panas untuk memantulkan sinar matahari, tetapi di musim dingin, mantelnya berubah kecoklatan-abu-abu sehingga dapat lebih menyerap panas.
Untukbertahan hidup , tanaman gurun telah beradaptasi dengan panas dan kekeringan yang ekstrem dengan menggunakan mekanisme fisik dan perilaku, seperti hewan gurun . Phreatophytes adalah tanaman yang telah beradaptasi dengan lingkungan kering dengan menumbuhkan akar yang sangat panjang, memungkinkan mereka untuk memperoleh kelembaban di atau
Adaptasi hewan gurun pasir. Gurun pasir adalah salah satu tempat yang paling tidak ramah di bumi, yang menghalau banyak manusia dan sebagian besar spesies hewan yang ditemukan di seluruh dunia. Namun sejumlah hewan melakukan adaptasi yang paling mengejutkan dan mengesankan untuk hidup di area seekstrem gurun pasir atau padang pasir. Dalam artikel ini, kami membahas beberapa hewan yang bisa memanfaatkan lingkungan gurun yang keras, bertahan hidup dan bahkan berkembang melalui adaptasi fisik, perilaku, dan biokimia yang luar biasa. Cara Adaptasi Hewan Gurun Cara Adaptasi Hewan Gurun1. Boa Pasir Kenya2. Sandfish3. Unta4. Kucing Pasir5. Kura-kura Gurun6. Kecoa Gurun7. Burung-burung kaktus8. Kadal berduri9. Viper Gurun10. Burung Roadrunner Hewan gurun perlu beradaptasi dengan panas yang hebat dan kekurangan air serta tempat berlindung. Banyak hewan gurun pasir atau hewan padang pasir yang hanya aktif pada malam hari saat suhu lebih dingin. Hewan lain menggali di siang hari untuk menghindari kondisi yang keras di siang hari. Mari kita simak bersama! 1. Boa Pasir Kenya Ular boa pembelit dikenal sebagai penghuni hutan hujan, tetapi spesies boa pasir adalah boa baru yang telah menaklukkan gurun alih-alih bertahan di lingkungan yang lebih lembab. Salah satu spesies boa terkecil di dunia, boa pasir Kenya- Kenyan Sand Boa Gongylophis colubrinus, sebagian besar hidupnya terkubur di bawah permukaan pasir gurun atau secara harfiah hidup di bawah batu. Di pagi dan sore yang sejuk saat sinar matahari gurun yang terik memudar, ular boa pasir Kenya muncul dari sarangnya untuk melacak, menaklukkan, mencekik, dan akhirnya memakan mangsanya secara utuh. Gaya hidup spesies ini yang tinggal di pasir telah memunculkan beberapa adaptasi perilaku yang luar biasa terkait dengan kawin dan makan saat ular berinteraksi dengan lingkungan gurunnya. Adaptasi hewan gurun pasir yang satu ini Mata dan lubang hidung boa pasir Kenya diposisikan di kepala sedemikian rupa sehingga membatasi intrusi debu ke area sensitif ini. Mampu hidup lebih dari satu tahun tanpa makanan, spesies ini memanfaatkan pasir untuk keuntungannya saat berburu dengan dua cara. Pertama, ular boa berbaring di bawah pasir, menangkap mangsa saat bergerak melewati ular yang tersembunyi. Kedua, mangsa kecil bisa dibunuh dengan diseret ke bawah pasir sampai mati lemas di butiran halus sebelum dikonsumsi. 2. Sandfish Bukan ikan melainkan kadal, sandfish Scincus scincus adalah spesies skink khas yang berasal dari lingkungan gurun Afrika Utara dan Asia Barat Daya. Berukuran panjang 15 cm dengan warna cokelat yang membantu kadal berbaur dengan gurun, reptil yang tampak lembut ini sebenarnya adalah spesimen luar biasa dari satwa liar yang tangguh dan beradaptasi dengan gurun. Sandfish dinamai berdasarkan kemampuannya untuk benar-benar berenang melalui pasir gurun, memungkinkan pergerakan yang efisien dan tampaknya menyelamatkannya dari sengatan sinar matahari yang paling keras dengan berada di pasir alih-alih selalu di atasnya. Mampu berjalan di bawah pasir dengan kecepatan tinggi, sandfish menggerakkan kaki mereka dengan cara yang sebanding dengan gerakan merangkak ala perenang manusia saat mereka bermanuver dan mendorong diri di antara butiran. Gaya hidup berenang di pasir membutuhkan serangkaian adaptasi khusus lebih lanjut. Sandfish memiliki kulit yang halus dan berkilau dengan sisik yang bersinar dan tampak hampir seperti ikan karena kilapnya, tanpa lendir tentu saja karena reptil memiliki kulit kering. Adaptasi hewan gurun pasir yang satu ini yaitu ketangguhan kulit merekamemungkinkan sandfish untuk berdesir dan berbelok melewati pasir gurun berbasis silika yang sangat abrasif yang akan merontokkan lapisan pelindung banyak makhluk lain dalam waktu singkat. Sisik menutupi bukaan telinga, dan sisik kelopak mata transparan melindungi penglihatan sandfish dari butiran pasir. 3. Unta Unta memiliki banyak sifat adaptif untuk kehidupannya di gurun. Mereka memiliki kaki yang lebar untuk berjalan di pasir. Mereka memiliki bulu mata yang panjang dan lubang hidung tipis yang bisa mereka tutup untuk melindungi mereka dari hembusan pasir. Unta telah beradaptasi untuk bertahan hidup dalam waktu lama tanpa air dan makanan. Mereka memiliki usus besar yang sangat panjang yang menyerap setiap tetes air terakhir dari makanan yang mereka makan. Dalam perjalanan jauh, lemak di punuknya akan terurai untuk memasok tubuh mereka dengan energi yang dibutuhkannya. Di akhir perjalanan yang sulit, punuk mereka mungkin tergeletak miring, dikosongkan dari lemak yang mengisinya. Ketika unta akhirnya mendapat air, unta dapat minum dalam jumlah besar dengan sangat cepat untuk mengisi kembali dirinya sendiri, tetapi akan membutuhkan sedikit waktu untuk makan yang cukup untuk membangun kembali punuknya. Sifat adaptif ini semuanya adalah adaptasi fisik. Adaptasi hewan gurun pasirnya adalah perilaku yang membuat unta terkenal adalah reaksi mereka terhadap pendekatan ancaman – mereka meludah! Unta adalah hewan pemamah biak. Ini berarti mereka memiliki beberapa kompartemen perut di mana makanan keras, kering, dan berumput perlu difermentasi dan diuraikan oleh bakteri khusus. Kemudian mereka memuntahkannya dan mengunyahnya lagi. Perilaku ini mungkin terdengar menjijikkan, tetapi ini memungkinkan unta untuk hidup di habitat di mana hewan lain, seperti kuda, akan kelaparan. Makanan mereka adalah apa yang mereka ludahkan ketika stres dan karena dicerna sebagian, baunya pun tidak enak. Ini membuat predator tidak bisa terlalu dekat – dan juga manusia! 4. Kucing Pasir Kucing pasir menyerupai kucing rumahan dan menonjol sebagai satu-satunya spesies kucing yang dapat diklasifikasikan dengan benar sebagai penghuni gurun sejati. Kucing pasir, Felis margarita, berasal dari Afrika Utara, Asia Barat Daya, dan Asia Tengah. Dengan tinggi 24-30 cm, kucing pasir ini memiliki berat 1-3 kilogram dan hadir dengan rangkaian adaptasi sempurna yang membuat hewan ini mampu secara unik menangani tantangan kehidupan gurun. Kucing pasir memiliki cakar empuk khusus yang ditutupi dengan bulu panjang dan keras yang melindungi kaki mereka dari pasir panas dan juga membantu menopang berat badannya di antara butiran pasir yang bergerak, mencegah kucing tenggelam. Mata ekstra besar membantu kucing pasir dalam melihat mangsa, sementara telinga besar mengumpulkan suara yang tidak terdengar baik di lingkungan gurun yang kering. Bulu tebal memainkan peran penting dalam mengisolasi kucing dari kondisi musim panas terpanas dan melindunginya dari hipotermia selama malam gurun yang dingin; gurun terpanas akan menjadi sangat dingin di malam hari karena kurangnya kelembaban untuk menahan panas. Beberapa adaptasi fisik dan perilaku yang menarik semakin menentukan kehidupan unik kucing pasir. Dilengkapi dengan cakar tumpul yang tidak dapat ditarik sepenuhnya, kucing pasir merayap rendah ke tanah, hampir tidak meninggalkan jejak dan menghindari luka bakar karena bulu tebal di kaki mereka. Mengubur diri di pasir atau bersembunyi di bawah semak-semak, kucing-kucing ini akan tertutup dan senyap, menghadirkan kesulitan bagi ahli biologi yang ingin mempelajarinya. Sayangnya, kucing pasir diklasifikasikan sebagai “hampir terancam” karena peningkatan predasi, kekeringan, hilangnya habitat, dan penganiayaan manusia terhadap sepupu kucing domestik yang luar biasa ini. 5. Kura-kura Gurun Sementara sejumlah besar reptil bercangkang hidup di lingkungan hutan basah, rawa, dan samudra terbuka, chelonian juga telah menaklukkan gurun. Berasal dari gurun pasir di barat daya Amerika Serikat, kura-kura gurun Gopherus agassizii, dan kerabat dekatnya yang baru saja terpisah, kura-kura gurun Morafka Gopherus morafkai, menjadi contoh adaptasi yang luar biasa terhadap iklim gurun. Meskipun hewan-hewan tersebut terlihat seperti padanan biologis batuan, mereka memiliki rahasia untuk bertahan hidup yang tersembunyi di dalam cangkang yang keras dan kering kapasitas penyimpanan air yang luar biasa. Kura-kura gurun memiliki adaptasi fisik yang mengesankan namun khas yang memungkinkan peningkatan manajemen air. Adaptasi ini datang dalam bentuk kandung kemih besar yang dapat membawa air ekstra. Dalam kandung kemih yang berevolusi khusus ini, kura-kura gurun dapat membawa lebih dari 40 persen beratnya dalam bentuk urea, asam urat, limbah berbasis nitrogen, dan air. Dalam kondisi basah, kura-kura mengeluarkan kotoran dan minum air ekstra untuk disimpan di kandung kemih mereka. Akibatnya, mengagetkan kura-kura gurun dapat terbukti sangat berbahaya bagi kelangsungan hidupnya, menyebabkannya membuang cadangan airnya karena mereka akan buang air kecil karena rasa takut. Dengan kaki belakang yang tebal dan kaki depan yang lebih rata, kura-kura gurun lebih mudah berjalan di pasir. Faktanya, kaki yang kuat ini digunakan untuk melakukan adaptasi perilaku yang cerdik. Kura-kura gurun menggali lubang di tanah untuk menampung air hujan sebelum diminum dan menyimpan air di kandung kemih mereka. 6. Kecoa Gurun Kecoa gurun memiliki beberapa adaptasi menawan yang melengkapinya dengan sangat baik untuk kehidupan gurun. Menemukan cara inovatif untuk mengumpulkan atau menyimpan air adalah ciri khas dari adaptasi evolusioner gurun. Dalam kasus kecoak gurun, sepasang kandung kemih kecil terletak di mulut. Ini bekerja dengan cara mengkondensasi air yang tersedia dari uap air di udara dan kemudian mengirimkannya kembali ke kecoa. Jika tidak ada penyumbatan, kandung kemih ini akan berfungsi dan memberikan kelembapan pada kecoa. Kecoa betina nokturnal tidak bersayap dan menghabiskan waktu di liang pada siang hari untuk menghindari cahaya. Sebaliknya, kecoa jantan bersayap diurnal lebih terlihat seperti kecoak normal dan tertarik pada sumber cahaya. Sebagai hewan gurun pasir, mereka juga bukan merupakan hama karena nyaris tidak hidup bersama dengan manusia dibandingkan banyak spesies kecoa lainnya. Memakan akar tanaman gurun memungkinkan kecoa gurun bertahan hidup sambil tetap bersembunyi, jauh dari sengatan matahari dan predator. 7. Burung-burung kaktus Hutan dengan vegetasinya dan umumnya tingkat kelembapan yang lebih tinggi menciptakan keragaman struktural dan tipe relung ekologis yang dibutuhkan oleh sekumpulan burung mengesankan yang memanfaatkan pepohonan dengan segala cara yang dapat dibayangkan. Gurun pasir mungkin tampak sangat berlawanan dengan kondisi di mana burung hutan berkembang biak. Tapi yang luar biasa, gurun yang relatif tidak berair ini mendukung struktur ekologis yang setara dalam bentuk kaktus saguaro raksasa yang menunjang kehidupan beberapa burung sekaligus. Burung pelatuk Gila mengebor ke dalam batang kaktus yang menyerupai pohon hutan, berlindung dan bersarang di ruang itu. Pada gilirannya, burung hantu kecil yang dikenal sebagai burung hantu peri hidup dan bersarang di rongga batang dan lubang mirip pohon kaktus raksasa. Secara keseluruhan, kita melihat adanya potensi ekosistem hutan yang benar-benar didukung kaktus di gurun. Jika itu belum cukup, banyak burung penyanyi kecil bertengger dan bersarang di antara tegakan kaktus. Burung wren Amerika Utara yang terbesar dan paling mengesankan, wren kaktus, mengkhususkan diri dalam kehidupan di antara kaktus, bahkan memakan buahnya, berbeda dengan wrensemak, rawa, dan hutan yang memakan artropoda yang lebih kecil dan hampir eksklusif. 8. Kadal berduri Cara biasa untuk mendapatkan air adalah minum melalui mulut dan cara terbaik untuk mendapatkan air di gurun adalah mengakses oasis atau memakan tanaman sukulen atau mangsa, betapapun langka sumber daya tersebut. Namun penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa metode pengumpulan air lain yang sangat cerdik dan maju secara biologis untuk rehidrasi internal telah berkembang di antara kadal tertentu. Melalui pemeriksaan terhadap struktur sisik dan kulit kadal berduri Australia dan kadal bertanduk Texas, adaptasi fisiologis yang aneh telah ditemukan. Kulit kadal mencegah kehilangan air dan juga menahan air masuk melalui kulit, tetapi cara baru di mana kulit kadal membantu pengumpulan air secara presisi telah dikembangkan. Melalui proses yang disebut “akuisisi air kulit” seperti yang dijelaskan dalam kasus kadal berduri Australia, kadal ini menggunakan miniatur saluran seperti tabung untuk menyerap dan kemudian mengarahkan air dari titik kontak secara kumulatif ke mulut kadal. Setelah mencapai sudut mulut kadal yang agak berlekuk, air kemudian disedot dan dikonsumsi. Melalui adaptasi ini, kadal berduri – Thorny devil Moloch horridus dapat memusatkan air yang dikumpulkan dari curah hujan, pasir lembab, dan genangan air yang kadang-kadang ditemukan. 9. Viper Gurun Viper gurun bertanduk hidup di gurun. Mereka biasanya mengubur diri di pasir agar tetap sejuk di tengah panasnya gurun. Mereka menahan musim dingin di liang hewan pengerat atau kadal yang sedang menggali. Mereka biasanya bergerak dengan tubuh di depan kepala untuk menjauhkan sinar matahari dari wajah mereka, menggunakan tubuh mereka sebagai dinding. Mereka biasanya berburu pada malam hari. Ular ini diberi nama demikian karena adanya dua tanduk yang mencuat di atas kepala mereka. “Tanduk” pada ular berbisa ini dapat membantu melindungi matanya dari cedera atau mungkin hanya berkontribusi pada kamuflase ular. Viper gurun bertanduk dapat menggali dengan cepat ke dalam pasir dengan gerakan menyamping yang cepat dari tubuhnya, hanya menyisakan kepala dan mata yang terlihat. Namun di lingkungan alaminya, pasir gembur mungkin tidak tersedia dan ular tersebut kemudian akan bersembunyi di bawah batu atau di liang hewan lain. Adaptasi hewan gurun pasir warna ular ini membantu menyamarkannya dengan pasir atau tanah berbatu, terutama jika terkubur sebagian. Mereka adalah pemburu penyergap, mengintai diam-diam dalam posisi setengah terkubur sampai kadal atau hewan pengerat yang tidak waspada datang dalam jangkauan, dan kemudian menerjang dengan cepat untuk menangkap mangsanya. Meskipun ini bukan ular derik, viper gurun dapat mengeluarkan suara dengan menggesekkan sisiknya satu sama lain. Racunnya bersifat hemotoksik. 10. Burung Roadrunner Meminum urin sebagai upaya terakhir untuk bertahan hidup mungkin dikenal sebagai pilihan bagi manusia di gurun, tetapi burung roadrunner besar memiliki pendekatan yang sangat aneh untuk bertahan hidup di gurun. Salah satu cara utama badan roadrunner mengelola cadangan air pasti akan membuat jijik sekaligus mengejutkan para naturalis. Hewan ini menggunakan air dan reabsorpsi dari kotorannya. Setelah makan, sistem pencernaan roadrunner mengambil air dari kotorannya saat masih berada di saluran ekskresi. Sebelum dikeluarkan, air ditarik kembali melalui proses fisiologis yang berkembang, dan baru kemudian feses dikeluarkan. Proses penyerapan dicapai melalui proyeksi vili di bagian saluran usus, yang menyerap air melalui pembuluh darah. Setelah penyerapan dari kotoran melalui pembuluh darah dilakukan, air diangkut dari vili ke aliran darah burung. Meskipun adaptasi ini membantu kelangsungan hidupnya, satu adaptasi mungkin tidak cukup. Jadi roadrunner memiliki dua adaptasi manajemen air yang lebih mengesankan. Salah satunya adalah berburu mangsa yang menyediakan air melalui jaringan dan darah setelah dikonsumsi. Cara lainnya adalah mengeluarkan garam berlebih melalui kelenjar yang terletak di atas mata burung. Kelenjar desalinasi seperti itu biasanya ditemukan pada burung laut, bukan pada burung darat.
TerweluArktik adalah spesies terwelu (hare) yang hidup di tundra Arktik. Mereka beradaptasi dengan baik untuk hidup di lingkungan yang dingin dan memiliki bulu tebal yang membantu mereka tetap hangat. Hewan ini juga bisa berubah warna tergantung musim; lapisan bulu mereka memutih di musim dingin untuk membantu menyamarkan mereka dengan salju.
Adaptasi adalah jalan menuju sebuah keberlangsungan kehidupan organisme dari satu generasi ke generasi lainnya. Dalam adaptasi, semua organisme hidup akan mencari cara bagaimana mereka dapat selamat di alam, sehingga mereka dapat menjadi penyintas di alam liar dan dapat menjaga populasi tentu menjadi puncak di rantai ekosistem karena manusia dapat beradaptasi dengan sangat baik di alam. Bahkan, manusia sudah dapat menciptakan berbagai macam alat dan teknologi untuk mendukung adaptasinya terhadap lingkungan adaptasi dalam dunia hewan juga terkadang terlihat sangat ekstrem dan unik. Mereka memiliki cara tersendiri dalam menjaga keberlangsungan kehidupan mereka di alam liar. Hewan-hewan apa saja yang memiliki adaptasi sangat ekstrem di alam liar? Bagaimana cara mereka dalam beradaptasi? Yuk, dibaca artikelnya hingga Selain dapat minum air dalam jumlah banyak, unta juga dapat mengonsumsi kaktus sebagai adalah salah satu spesies hewan yang mampu hidup dengan baik di padang gurun yang sangat tandus. Cara mereka dalam beradaptasi juga cukup ekstrem. Biasanya mereka dapat minum sebanyak 100 hingga 200 liter air dalam sekali waktu. Jika biasanya organisme lainnya akan dehidrasi dan mati jika kekurangan air di atas 15 persen, unta cukup kuat karena masih dapat bertahan meskipun kehilangan 40 persen air dalam lemak dalam tubuh unta juga cukup banyak karena disimpan dalam punuknya. Cadangan lemak inilah yang dapat dikonversi menjadi air jika memang dibutuhkan. Faktor evolusi alami sangat berperan di sini. Air yang dihasilkan dari cadangan lemak tersebut merupakan hasil dari respirasi oksidasi cukup sampai di sana, dalam adaptasi yang sangat ketat, ternyata unta sanggup mengonsumsi kaktus sebagai makanannya, seperti dicatat dalam laman National Geographic. Hal ini dapat dilakukan oleh unta karena unta memiliki permukaan keras di dalam mengunyah dan menelan kaktus pun juga ternyata sangat khusus. Unta tidak serta-merta menelan begitu saja kaktus-kaktus tersebut, melainkan dilembutkan dan ditelan dengan cara yang khusus sehingga duri kaktus tak akan melukai tenggorokan mereka. Sumber makanan di padang gurun memang sangat sedikit. Itu berarti akan memaksa unta untuk beradaptasi dengan sangat esktrem demi kelangsungan hidup Aligator masih dapat selamat meskipun mereka membeku di tengah cuaca adaptasi yang dapat dilakukan spesies aligator Amerika mungkin terdengar gila dan tidak masuk akal. Ya, mereka dapat tetap hidup meskipun mereka dalam kondisi membeku. Seperti ditulis dalam laman Live Science, aligator-aligator yang hidup di tengah cuaca ekstrem harus memikirkan bagaimana caranya agar mereka tetap hidup meskipun mereka membeku di tengah mereka memiliki cara yang cukup unik, yakni mengarahkan moncongnya ke atas supaya tetap mendapatkan asupan oksigen yang cukup selama mereka membeku di dalam air. Meskipun suhu yang membekukan air termasuk jarang terjadi, namun cara adaptif yang dilakukan oleh aligator Amerika cukup cerdik untuk mengakali ganasnya oksigen yang cukup, mereka masih tetap hidup dalam waktu yang lama, meskipun air yang mereka tinggali sudah dalam keadaan membeku. Cara adaptasi ketat ini dinamakan brumasi, yakni melambatnya metabolisme tubuh reptil karena cuaca yang sangat dingin dan bahkan lagi, dalam metode brumasi, aligator tahan tidak makan selama 5 bulan. Mereka akan benar-benar menurunkan metabolisme sampai titik terendah. Setelah suhu berangsur kembali normal, aligator langsung berjemur di bawah sinar Matahari dan berburu mangsa seperti biasanya. Baca Juga 7 Fakta Unik tentang Ekor Hewan, Ada Hewan yang Berekor Enam 3. Rusa dapat beradaptasi dengan metode imobilitas tonikUnsplash/Simon GreenwoodBerbeda dengan manusia, imobilitas tonik dalam dunia hewan berarti metode melumpuhkan organ tubuh untuk sementara waktu supaya predator pergi menjauh. Metode ini juga dikenal dengan sebutan thanatosis alias berpura-pura mati dan membuat tubuh layaknya bangkai yang tak layak untuk dengan hewan lainnya, kemampuan thanatosis pada rusa lebih mengagumkan. Rusa, terutama subspesies ekor putih, memiliki kemampuan untuk berpura-pura mati sampai seolah tubuhnya menjadi bangkai. Mereka akan melambatkan denyut jantung sampai nyaris tak mereka akan mengeluarkan bau busuk melalui urine dan kotoran yang mereka keluarkan sesaat setelah mereka melakukan imobilitas tonik. Laman sains NCBI mencatat bahwa perilaku adaptif ini bisa dilakukan oleh beberapa spesies hewan untuk terhindar dari ancaman predator seperti harimau, singa, dan serigala tak akan tertarik dengan bangkai. Mereka lebih menyukai hewan buruan yang segar. Itu sebabnya, thanatosis dilakukan sebagai cara terakhir yang dilakukan oleh hewan "lemah" untuk mengelabui Kelelawar sebagai spesies pembawa virus paling sukses di dunia hewanUnsplash/Thomas LipkeKelelawar merupakan spesies mamalia yang dapat terbang dan mereka cukup kebal dengan berbagai macam virus di tubuhnya. Itu sebabnya, kelelawar juga dikenal sebagai carrier atau pembawa virus paling sukses dalam dunia fauna. Science Mag dalam lamannya menjelaskan bahwa kelelawar sudah kebal terhadap berbagai macam penyakit sejak 65 juta tahun tersebut merupakan salah satu cara adaptasi paling genius yang pernah ada dalam dunia fauna. Evolusi selama puluhan juta tahun membuat DNA dan genetik dari kelelawar dapat kebal terhadap berbagai macam virus dan bakteri jahat. Di sisi lain, hal ini dapat membahayakan bagi organisme lainnya karena kelelawar terkenal aktif dan memiliki jangkauan jelajah yang cukup dapat hidup normal dengan banyak virus ditubuhnya, kelelawar juga dapat bertahan hidup di seluruh wilayah dunia, kecuali Antarktika. Terhitung beberapa virus mematikan bisa ada dalam tubuh kelelawar, di antaranya rabies, virus corona, ebola, marburg, dan masih banyak Jika ditanya hewan apakah yang memiliki adaptasi paling hebat? Maka jawabnya adalah hidup tanpa oksigen dalam kurun waktu cukup lama, ditambah bisa bertahan hidup di dalamnya samudra. Jika belum cukup, mereka juga dapat hidup dalam suhu yang sangat panas dan bahkan suhu membeku, maka jawabnya hanya tardigrada. Spesies yang satu ini bahkan dinobatkan sebagai spesies paling kuat yang pernah ada di American Scientist mencatat bahwa meskipun berukuran sangat kecil, namun dengan cahaya yang cukup, spesies ini dapat dilihat tanpa bantuan alat bantu. Dengan ukuran tubuhnya yang sangat kecil, tidak membuat hewan yang dijuluki sebagai beruang air tersebut tardigrada termasuk spesies paling ekstrem yang pernah ada di Bumi. Bahkan, tardigrada mampu hidup dengan baik di luar angkasa hampa udara dalam beberapa hari. Hal ini disebabkan oleh evolusi yang terjadi pada tardigrada selama jutaan tahun. Tidak ada organ tubuh yang berubah secara drastis antara tardigrada purba dengan tardigrada lima spesies hewan yang memiliki perilaku adaptasi luar biasa. Ternyata, adaptasi mereka benar-benar ekstrem dan unik, ya! Baca Juga 7 Fakta Indra Pendengaran Hewan, Ada yang Mendengar Pakai Kaki IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Binatangpeliharaan ini membutuhkan waktu selama 3-4 minggu untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Anda juga harus memperlakukannya dengan lembut karena crested gecko bisa memutuskan ekornya saat merasa terancam. 13. Sugar glider. Sugar glider merupakan hewan yang lucu, menarik, dan energik.
Kehidupan di Gurun Sahara pasti sulit. Gurun pasir ini sangat luas, panas dan kering pada siang hari, sementara malam hari sangat dingin. Hanya pasir dan pasir yang terlihat oleh mata. Di tempat yang ekstrem ini , tujuh hewan ini dapat beradaptasi. Apa aja hewan-hewan tangguh tersebut? Ini dia tujuh di Unta kita berpikir tentang gurun, hal pertama yang muncul di benak kita adalah unta. Unta Dromedari yang berasal dari Arab ini, adalah unta besar yang banyak hidup di Sahara. Yang menarik dari unta-unta ini adalah mereka dapat menyimpan lemak dalam punuknya. Mereka juga dapat minum hingga 100 liter air dalam waktu 10 menit. Unta ini sangat cocok di Sahara, karena mereka memiliki kekuatan, daya tahan, dan dapat hidup tanpa air dan makanan dalam waktu yang cukup Viper ini dapat tumbuh hingga 50 cm. Mereka berburu pada malam hari, dan biasanya mengubur diri di pasir pada siang hari. Racunnya sangat berbisa karena dapat merusak jaringan sel darah merah dan bersifat hemotoksik. Hewan ini sekarang merupakan spesies yang terancam punah, karena faktor lingkungan. Tidak ada yang benar-benar tahu mengapa mereka memiliki tanduk di atas mata mereka. Ada yang mengatakan tanduk tersebut untuk perlindungan bagi matanya terhadap pasir, kamuflase atau navigasi melalui Burung burung satu ini terkenal karena tidak bisa terbang, tetapi burung unta ketidak mampuannya untuk terbang, menjadikannya salah satu hewan darat tercepat. Seekor burung unta dapat berlari dengan kecepatan rata-rata 40 mil per jam. Burung unta adalah burung terbesar di dunia. Banyak jenis burung unta yang ditemukan di berbagai bagian gurun Sahara. Kaki mereka sangat kuat, dan mereka biasanya menggunakannya untuk menendang predator, ketika dalam bahaya. Mereka juga memiliki kemampuan penglihatan dan pendengaran yang sangat baik, yang menjadikan mekanisme pertahanan utama mereka. 4. Anjing liar jenis ini terkenal sebagai salah satu predator yang ulet. Tidak seperti jenis kucing besar lainnya, mereka mengejar mangsanya yang bahkan lebih cepat dari mereka sendiri. Mereka mengejar mangsanya dengan jarak yang jauh dan membuat mangsanya kelelahan lalu memangsa mereka dengan cara disembowelment eksekusi mati dengan mengeluarkan beberapa atau seluruh organ vital. Metode ini menjadikan anjing liar predator paling sukses di dunia. Baca Juga 5 Hewan Mamalia Unik yang ada di Gurun Gobi, Mongolia 5. ini termasuk keluarga pengerat, jerboa mampu bertahan hidup di tempat yang ekstrem seperti di gurun Sahara. Pertahanan utamanya adalah kemampuannya yang luar biasa untuk melompat dan berlari, hewan ini dapat melompat dengan kecepatan rata-rata sekitar 16 mil per jam. Hal tersebut yang membuat predator susah untuk memburunya. Jerboa biasanya makan tanaman gurun, serangga, dan biji-bijian6. Landak gurun adalah hewan yang aktif di malam hari. Mereka beristirahat di siang hari di sekitar batu atau tebing yang dapat memberikan perlindungan saat mereka tidur untuk sembunyi dari burung pemangsa. Landak gurun akan hibernasi ketika suhu lebih dingin, antara Januari dan Februari, dan mereka mungkin menjadi kurang aktif juga ketika makanan langka dan di bulan-bulan terpanas. Meskipun hampir semua spesies landak umumnya menggulung menjadi bola yang rapat lalu menunjukkan duri mereka yang mengarah ke luar, tetapi landak gurun tidak jarang terlihat hanya berlari dari Anubis ini banyak ditemukan di Afrika, hewan ini juga dapat dilihat di daerah pegunungan gurun Sahara. Warna bulu babon ini tampak hijau keabu-abuan dari kejauhan, tetapi jika diamati lebih dekat, bisa dilihat bahwa hewan ini mempunyai bulu berwarna-warni. Jantan lebih besar dari betina, dengan surai yang lebih besar juga. hewan ini beradaptasi dengan baik karena makanannya yang beragam, termasuk tanaman, burung, dan bahkan mamalia gurun Sahara dan iklimnya yang ekstrem, sulit membayangkan bagaimana hewan-hewan ini dapat tinggal di sana. Tetapi entah bagaimana, seiringnya waktu, mereka telah berevolusi dan beradaptasi dengan tempat yang sangat panas ini. Setiap hari menjadi perlombaan untuk mendapatkan air, makanan, dan kelangsungan hidup yang berharga. Baca Juga 5 Hewan Unik yang ada di Gurun Atacama, Amerika Selatan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Organismekemudian beradaptasi lagi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk kelangsungan hidupnya. Gurun: Terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat
Gurun adalah salah satu tempat paling ekstrem di dunia. Karena itu, hewan maupun tumbuhan yang hidup di sana harus memiliki kemampuan adaptasi yang istimewa. Tanpa menyesuaikan diri, makhluk hidup mana pun pasti akan mati karena lingkungan gersang maupun suhu yang luar biasa panas di banyak macam adaptasi yang dilakukan hewan untuk bisa bertahan hidup di gurun. Salah satu yang paling terkenal adalah unta, yang beradaptasi dengan menyimpan cadangan lemak di ada banyak jenis adaptasi lain yang terbilang lebih unik, seperti misalnya 5 hewan Ular berjalan ke samping dengan membentuk huruf S hewan yang berjalan menggunakan perutnya seperti ular, berjalan di atas pasir yang panas pasti bukan merupakan hal favorit. Karena itu berarti perut mereka harus langsung bersentuhan dengan pasir untuk menyiasati hal itu, berbagai jenis ular yang hidup di padang pasir menggunakan teknik berjalan khusus. Seperti yang bisa kamu lihat dalam video di atas, mereka bukannya berjalan ke depan tapi justru bergerak ke arah samping sambil membentuk huruf S. Teknik ini disebut sidewinding dalam bahasa Sciencing, tujuan ular menggunakan teknik itu adalah untuk meminimalkan kontak dengan pasir yang panas. Selain itu, gerakan ke samping juga mempermudah gerakan mereka di atas Tupai tanah pakai payung supaya tidak berjalan di bawah sinar matahari yang sangat panas, umumnya kita akan membutuhkan pelindung seperti topi atau payung. Tentu, hewan tidak punya topi atau payung, tapi ada satu jenis hewan yang memakai prinsip yang sama supaya tidak kepanasan. Itu adalah tupai tanah berjubah Xerus inaurus.Tupai ini mendapat namanya karena memiliki ekor yang panjang berbulu seperti jubah. Apa fungsi ekornya itu? Laman Animal Diversity menyebut bahwa ketika berada di bawah terik matahari, tupai ini akan mengangkat ekornya tinggi-tinggi dan menggunakannya seperti payung. Unik bukan? Baca Juga 8 Ikan Ini Ternyata Mampu Memangsa Hewan Darat 3. Javelina makan kaktus yang dipenuhi duri yang gersang sama sekali bukan tempat yang tepat bagi hewan untuk pilih-pilih makanan, karena makanan sangat sulit didapat. Namun sayangnya tanaman yang ada seringkali hanyalah kaktus yang dipenuhi duri tajam. Tapi bagi javelina, hal itu ternyata bukan atau disebut juga pekari adalah hewan mirip babi yang tergabung dalam famili Tayassuidae. Mereka tersebar mulai dari hutan hujan hingga kawasan gersang di Amerika Selatan dan Utara. Bagi mereka hidup di tempat yang gersang pun sama sekali bukan masalah karena mereka punya adaptasi yang luar javelina bervariasi mulai dari buah-buahan, akar-akaran, bahkan kaktus. Mereka bisa makan semuanya, termasuk duri-duri tajamnya tanpa terluka sama sekali. Malah makan kaktus justru sangat baik bagi mereka, karena kaktus merupakan tumbuhan sukulen yang mengandung banyak Menghemat pengeluaran gurun, hewan tidak hanya harus mengonsumsi sebanyak mungkin air saat menemukan sumber air, tapi juga menghemat agar air yang sudah diminum tidak jadi sia-sia. Terkadang itu juga termasuk meminimalkan pengeluaran air adalah gazelle dorcas, yang tidak mengeluarkan urin berbentuk cair. Dilansir dari laman Earth, mereka membuang zat-zat sisa metabolisme dalam bentuk asam urat padat! Begitu pula dengan burung roadrunner genus Geococcyx, yang membuat kelebihan garam dari kelenjar dekat mata. Dengan demikian mereka tidak perlu kehilangan cairan tubuh yang Mengubah warna tentu tahu bahwa beberapa jenis hewan punya kemampuan mengubah warna kulitnya, misalnya bunglon, gurita, dan sotong. Tapi tahukah kamu bahwa ada juga mamalia yang bisa melakukannya?Hewan itu adalah antelop addax Addax nasomaculatus. Hewan ini punya kemampuan adaptasi yang sangat unik. Pada musim panas, warna bulunya putih guna mengurangi panas. Namun saat musim dingin, bulunya akan menjadi coeklat keabu-abuan supaya bisa menyerap panas. Wah, enak ya bisa ganti warna rambut tanpa harus ke salon!Itulah 5 adaptasi unik yang dilakukan hewan untuk bertahan hidup di gurun yang panas. Kalau menurut kamu, adaptasi mana yang paling unik? Baca Juga 5 Hewan Terbau di Dunia, Jangan Dekat-dekat! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
lIEOkM. 999rttcocm.pages.dev/391999rttcocm.pages.dev/727999rttcocm.pages.dev/135999rttcocm.pages.dev/916999rttcocm.pages.dev/225999rttcocm.pages.dev/809999rttcocm.pages.dev/802999rttcocm.pages.dev/966
hewan yang beradaptasi dengan lingkungan gurun adalah